Rabu, 30 November 2022

MENJADI DUDA BARU DAN HEALING

 USIA di dunia sudah melewati setengah abad persisnya 58 tahun, usia pernikahanpun sudah melebihi tahun ke 30, jalinan penikahan sudah memberikan banyak kenikmatan, 3 putri dan 1 putra bungsu telah terlahir dgn 3 menantu yang mendampingi telah mendatangkan 6 cucu yng lucu dan satu masih dalam kandungan.  nikmat bahagia bagai lautan yang sangat luas dengan riak sangat kecil yang tidak mengusik ketenangan, ya Allah aku tak ingin lupa untuk selalu bersyukur atas ini semua.

    usia hidup bersama yang panjang melahirkan cinta kasih sayang, saling membutuhkan, saling ketergantungan, saling melengkapi, saling melengkapi saling mengisi kekosongan, saling menasihati, saling berjanji dan menjanjikan dan berikhtiar memenuhi janjinya, saling melepas rindu walau nggak berpisah, saling berharap, saling menginginkan memberikan kebaikan, saling menjalin cita-cita dan kebersamaan, saling menerima dan menyembunyikan kekurangan, saling menyimpan kegalauan, saling membangun ketegaran, saling menasihati agar ikhlas menerima ketentua Allah, tapi saling tak mau terpisahkan,

apakah ini cinta dunia yang belebihan ?

aku perdengarkan ceramah youtube di hp tentang hidup sakit dan kematian, mendo'akan saat menjelang kematian, merawat memandikan mengkafani, menguburkan sang mayit,....... kita simak bersama, kita bahas bersama, kita berusaha memahaminya bersama, seolah kita mempersiapkan diri untuk menempuh tahapan kematian dan perpisahan.  ya Allah Kau jadikan selama pekan-pekan terakhir materi ini jadi sangat menarik. (demikianlah Allah, memberikan ilmu nafi'a yg selalu kita panjatkan dalam do'a).


ku pernah berwasiat seandainya aku mati (berkeyakinan mati duluan) pergi duluan dan menanti susulan......... maka hutang dibayang dengan mobil.

malam itu malam terakhir kita bisa berdialogh panjang.

aku ingat saat tawamu terkekeh ceria dan berucap "alhamdulillah aku bisa tertawa lepas.

aku ingat saat berulang- ulang kau tanyakan "abi itu siapa ?" sambil memberi isarat dengan tatapan wajah yang biasa dan ku jawab berulang dengan spontan "mana, nggak ada"............... "umi pingin bercanda lagi ya".............................dan ku perhatikan timbul keputusasaan utk bertanya.  aku tak pernah menduga kalu itu utusan yang akan menjemput.

aku ingat saat umi minta wudhu dan mengatakan waktu subuh sudah tiba, semua menyangkalmu karena masih jam 11 malam dan aku mengambil air dan menyempurnakan wudlumu sebagus yang ku bisa, kubisikkan do'anya dan kupersilakan untuk sahalat dan kuperhatikan kau takbir sekali sedekap dan menyudahi shalat sambil tertawa lirih " sudah"

aku ingat saat dalam kebingunganku, minta ijin membacakan surat yasih untukmu dan kudapatkan sesuatu yang menggunjang jiwaku, saat tatapan wajah dengan sorotan mata seolah tak berkedip,  menyimak tanpa bergerak dan terliahat bahagia yang terlihat diwajah setelah kutuntaskan dan saat itulah kebisuan mulai kurasakan keculai mita tolong untuk berbalik badan.


saat dokter mengatakan "istri bapak dalan kandisi koma" 

aku tak pernah pedulikan itu, setiap datang waktu shalat, maka aku ambil air dan waslap untuk berwudu,aku sempurnakan wudhumu sebisaku, kemudian kubisikkan bacaan shalat dari takbir hingga salam dan ku bisikkan do'a dan dzikir dengan tetesan air mataku yang terkadang ikut menetes di tubuhmu

 di saat matmu tak mau terpejam, suster saran untuk di plenter supaya nggak kering, (surter kejam terbesik dalam hatiku)  aku bisikkan bahwa aku selalu munjagamu, dengan iringan selawat ku tutup kelopak matamu dan engkau mengikutinya, saat waktu shalat tiba aku minta ijin dengan membuka matamu dan pupil matamu bergerak mengarah padaku, itu komunikasi-komunikasi indah yang kurasakan bersamamu ( dokter berbohong, katanya koma)

wajah bengkakmu mengempis dengan sempurna, kau tunjukkan wajah asli yang sulit kulupakan

ketika prin out alat deteksi menyatakan kematian, pupil matamu ku perhatikan masih bergoyang kecil apakah pertanda ruhmu belum sempurna lepas dari jasadmu.

memandikan mayat yg Allah sempurnakan

mendo'akan  dengan memutus karena cemburu

mensalati mayat di empat tempat

dikampung dishalatkan  berkali-kali 

 

KONDISI KEHIDUPAN SELEPAS 40 TAHUM

mulai 55 tahu muncul kehilangan percaya diri, kepingin pengakuan hanya dari istri (standar layak nggak layak), pingin istri selalu bahagia dalam kondisi apapun, 


EFEK NEGATIF 

sulit konsentrasi, bingung, bimbang, linglung, kehilangan arah, kehilangan semangat juang,(koreksi : apakah tadinya berjuang untuk selain Allah), masabodo, cuek, lupa dan melupakan rencana-rencana yg pernah disusun. kehilangan kreatifitas, merasa nggak berguna. takut mengimamin shalat krn lupa datang tiba-tiba nggak dinyana


healing dengan istiroj, innalillahi wa inna ilaihi roji'uun

bisa mengikhlaskan do'a tabdil zaujan khoiran min zaujaha selesai membadalkan umroh

muncul kerinduan berlebih diperkirakan hari ke 40 ?

tak stabil, saat melihat barang khusus punya umi, barang bersama yang dibeli umi, barang yang punya kenangan bersama, barang yg punya ceria dari umi, bumbu masakan yg dibuat umi, bumbu yang dibuat bersama,

bacaan qur'an yng dikoreksi umi, 

kondisi mental setelah ditinggal mati : shalat tak konsentrasi, baca qur'an buyar, baca buku/tulisan nggak mau mikir, ide usaha cepat buyar, makan nggak menentu waktu, susah tidur,


melewati 40 hari

muncul kebutuhan laki-laki yang mengganggu tingkah laku, mata menjadi jalang ( cocok nggak dia ) apakah ada perawan yang mau dengan kakek-kakek, gampang menghayal,  nggak pd, melihat wanita usia 40 keatas sudah berkarakter yg sulit akur.

 

susuah tidur, sering kesiangan,