Rabu, 12 November 2008

Harga mahal karena langka barang atau banyak uang

Beberapa calon pequrban berdecak heran ketika melihat daftar harga hewan qurban yang meningkat dari tahun sebelumnya, anggaran yang direncanakan untuk membeli qurban besar jadi pupus dan hanya mendapatkan ukuran dibawahnya. spontan tak kendali munculah ungkapan yang penuh dengan nada tanya, "Naik lagi ya ?", "Naiknya kok banyak banget", "Tiap tahun kok naik", "Naik........", "Naik, pokoknya naik ?"

Sebenarnya kita terbiasa dengan harga naik, biaya sekolah naik, uang belanja naik, tarif angkutan naik, bahkan tarif toiletpun diterminal naik dan pak ogah disimpang jalan jadi ogah-ogahan menerima uang cepek sebagai protes kenaikan. Semua pengeluaran yang naik ini diikuti dengan naiknya pendapatan, upah kerja, gaji dan semua yang berkaitan dengan uang semuanya naik.

Jadi sadarkan kita jika setiap saat kita selalu merugi dengan naiknya nilai yang mesti dibayar dengan uang?.
Paling parah yang menderita rugi tentulah yang memegang uang atau yang punya tabungan berujut uang.
Buat ganbaran, jika saat ini menjual mobilnya yang baru berusia 1 tahun kemudian menyimpan uangnya di Bank, maka 4 tahun kemudian dengan jumlah uang yang sama ditambah keuntungan menabung hanya bisa membeli mobil yang umurnya sudah empat tahun atau bahkan lebih.
Pembayar asuransi pensiun tidak bisa menikmati nilai uang yang dia setorkan walaupun angka rupiahnya sama, apalagi yang menyimpan uang dibawah bantal, bisa jadi sudah nggak laku buat belanja karena nominalnya uangnya yang terlalu kecil.

Paham ya kalau hewan qurban harganya naik itu bukan bertambah mahal tapi milainya uangnya yang turun, ok.............

Tidak ada komentar: